Thursday, August 13, 2009

Liburan Keluarga di Bali 2

Kami bangun pagi sekali (padahal aku gak bisa tidur semaleman..heran deh...) kemudian segera siap-siap untuk sarapan, karena anak-anak sudah gak sabar pengen berenang. Sarapan pagi di Fourteen Roses biasa aja, pilihannya hanya nasi goreng, mie goreng dan roti bakar, pilihan minuman hanya teh, kopi dan jus jeruk (tapi lebih tepatnya sirop rasa jeruk..he..he..) yah inikan hotel bintang 2, jangan berharap terlalu muluk disini. Tapi kamarnya yang bersih dan letaknya tepat di pinggir jalan Legian patut diperhitungkan sebagai tempat yang not too bad lah untuk yang pengen liburan murah meriah di Bali.



Selesai sarapan anak-anak langsung nyebur ke kolam renang, mie goreng dan jus jeruk jatah sarapan yang belum sempat dimakan kita bawa sekalian aja ke kolam renang, aku memilih tidak ikut berenang karena pengennya ntar berenang di Novotel Benoa aja..ha..ha...





Hari ini kami memilih untuk sewa mobil APV saja untuk paket 5 jam termasuk bensin dan sopir seharga Rp 150.000 yang kemaren tanpa sengaja aku baca di brosur yang ada di Bandara, padahal tadinya rencananya kami mau naik taxi saja ke Novotel (tapi setelah tau ratenya Rp 90.000 menurut supir taxi kemaren, yah mending aku ambil paket ini aja, jadi kan sekalian bisa jalan-jalan ke objek wisata yang searah ke Benoa..he..he..).
Rencananya kami memang baru akan menyewa mobil besok sepulang dari Benoa aja, karena acara kelilingan baru akan dimulai hari Minggu. Kami bener-benar ingin menikmati fasilitas menginap di Novotel nanti tanpa pergi kemana-mana alias leyeh-leyeh di hotel saja.
Setelah siap berkemas dan cek out dari Foutreen Roses sekitar pukul 9.30 WITA kami ternyata sudah di jemput oleh Bli Arya sang supir yang sudah siap mengantarkan kami ke Benoa, tapi terlebih dahulu mampir ke GWK (Garuda Wisnu Kencana), Jenggala Keramik dan Pantai Dreamland begitu rencanaku.

Jenggala Keramik


Dari Fourteen Roses mobil melaju ke arah selatan menuju Jl. Raya Kuta, melewati Super Nova dan Joger ke arah Bandara kemudian masuk ke Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai terus menuju arah Uluwatu, tepat di perempatan jalan menuju Nusa Dua dan Benoa kemudian belok ke kanan di Jl. Uluwatu II sampailah kami di Jenggala Keramik. Ini adalah showroom keramik dengan kwalitas ekspor yang bagus-bagus tapi harganya juga cihuy. Aku tadinya pengen ikutin Azka kelas membuat keramik, tapi ternyata harus kita reserve dulu, saat itu yang ada hanya kelas melukis keramik yang dibandrol mulai dari harga USD 6.5 tergantung keramik yang dipilih, setelah dilukis keramik baru bisa diambil hasilnya setelah 3 hari, wah kelamaan deh. Akhirnya kita cuma lihat-lihat sebentar aja disini, sepi juga..kayaknya emang ini targetnya untuk turis asing. Aku mampir biar gak penasaran aja..he..he..





Garuda Wisnu Kencana (GWK)

Dari Jenggala Keramik kami melanjutkan perjalanan ke GWK, wah tempat ini ternyata luas banget..dan..bukit batu itu bener-bener di keruk, dipotong dan diratakan (menurut cerita Bli Arya megaproyek idealis ini bener-bener menghabiskan uang bertrilyun-trilyun..whuwhuaaaa...sampe susah nulisnya...).
Kalau megaproyek ini kemaren bener-bener rampung, pasti emang keren abis deh, patungnya katanya bakalan lebih tinggi dari patung Liberty di New York sana (wuidiih keren bener tuh...) trus bakal ada museumnya segala rencananya, tapi sekarang yang bisa kita lihat hanyalah patung Dewa Wisnu separuh badan yang tanpa tangan, patung Burung Garuda yang baru bagian kepalanya saja, trus patung tangan Dewa Wisnu yang terpencil dari badannya.


Sekarang aja menurut Bli Arya untung ada pihak swasta yang mau mengelola areal ini sehingga masih terlihat tertata rapi dan layak dikunjungi (katanya sekarang Nyoman Nuarta sang pematungnya lah yang mengelola tempat ini).
Masuk ke GWK ini kita diwajibkan membeli tiket seharga Rp 20.000/orang, tiket ini harus ditunjukkan ke petugas pada saat kita masuk dan akan di scan (he..he..keren yah...). Begitu memasuki kawasan ini kita langsung ketemu dengan beberapa deretan toko souvenir dan warung makan (tapi kok yang dijual nasi timbel dan es cendol dari Bandung yah..hi..hi..lucu juga). Kemudian ada perempatan, kekiri menuju Galeri, lurus ke arah patung GWK dan ke kanan ke arah lapangan tempat permainan Flying Fox dan Lotus Pond.
Pertama-tama kami menuju kearah Galeri, di pintu masuk tertulis ada fasilitas membatik, kepang rambut, nail painting, nonton film proses pembuatan patung GWK beserta jam-jam acaranya. Setelah ditanyakan ternyata semua fasilitas ini tidak perlu membayar lagi alias gratis, harga tiket sebesar Rp 20.000 tadi sudah termasuk ini semua, wah jadi murah juga ya...Azka udah gak sabar pengen dibatikin bajunya dan di cat kukunya (aku berikan dispensasi Azka boleh mencat kukunya selama di Bali, kalo di rumah kan gak pernah dibolehin..he..he..), sayang rambutnya udah di kepang, kalo nggak kan bisa di kepang disini juga deh..gratisss...



Di galeri ini terdapat juga foto-foto proses pembuatan patung GWK ini, trus ada juga dua buah gambar penari Bali yang bagian kepalanya bolong agar kita bisa memasukkan kepala kita ke bagian tersebut untuk di foto, lucu juga...
Dari Galeri kami pun berjalan menuju ke arah patung Dewa Wisnu dengan menaiki tangga yang lumayan tinggi menuju ke atas bukit. Untung disini Gifa mau jalan..kalo gak kan bisa gempor juga naik tangga tinggi begini sambil gendong. Waaahhh pemandangan dari atas bukit ternyata benar-benar menakjubkan, kita bisa melihat pantai di kejauhan dan melihat pemandangan di sekeliling bukit yang sangat indah. Disini kita bisa menggunakan fasilitas teropong (binoculars) yang telah disediakan di beberapa titik dengan membeli koin seharga Rp 5.000 untuk dapat menikmati pemandangan dikejauhan dengan lebih jelas.
Setelah puas menikmati pemandangan dari sini dan foto-foto juga pastinya, kami pun kembali ke Galeri karena Azka udah gak sabar pengen bajunya dibatik dan nail painting juga. Sebenarnya sebentar lagi akan ada pertunjukan tari barong di dekat lapangan, tapi waktu kita mau kesana ternyata Gifa takut ama barongnya, ya udah deh gak jadi ngeliat, akhirnya kita keluar dari areal GWK dan melanjutkan perjalanan kembali...

Pantai Dreamland

Dari arah GWK sepertinya kami dibawa terus menyusuri jalan menuju keatas bukit lainnya oleh Bli Arya, karena Pantai Dreamland ini memang jalan masuknya berada didalam pemukiman diatas bukit batu kapur yang telah disulap menjadi pemukiman elit dan vila-vila mahal di kawasan Perumahan Pecatu Graha di daerah Pecatu. Benar saja waktu memasuki daerah ini kami melewati rumah-rumah yang bagus serta lapangan golf yang asri di komplek perumahan ini, lagi-lagi menurut informasi Bli Arya air dikawasan ini sebenarnya sangatlah susah, kalaupun ada pastilah mahal karena disini tidak ada air tanah ( lah. iyalah wong bukit batu kapur, mau digali berapa puluh meter belum tentu ketemu air deh..) Jadi kebayang kan kalo disini ada lapangan golf yang hijau dan asri itu berapa biaya perawatannya..he..he..
Akhirnya kami sampai di parkiran yang sudah terisi oleh beberapa mobil, inilah tempat terakhir yang bisa dijangkau oleh kendaraan, untuk selanjutnya kita harus berjalan kaki menuruni jalan berbatu menuju ke pantainya. Azka dan papo lumayan menciut melihat kondisi jalannya (aku sih..udah tau kondisi jalan ini dari informasi di internet, tapi memang sayang ya..kenapa tidak dibenahi akses jalan menuju ke pantainya mengingat ini merupakan kawasan yang banyak diminati para turis.
Pelan-pelan kita menyusuri jalan menurun berbatu ini dan alhamdulillah disini Gifa juga mau jalan, dia malah agak senang karena harus agak melompat-lompat mencari jalan he..he..kemudian kita sampai di bangunan yang mirip deretan toko yang sepertinya masih dalam tahap pengerjaan, dan tak lama kemudian terhamparlah pantai yang indah dihadapan kami, Ya Allah...lagi-lagi aku memuji kekuasanNya yang telah menciptakan tempat seindah ini.


Gak sabar rasanya pengen segera menceburkan diri ke pantainya yang indah ini, padahal matahari tengah hangat-hangatnya memancarkan sinarnya karena kami di sana pas jam 12an siang..weleh..weleh...(tapi apa daya Gifa gak mau lepas dari gendonganku, dia kan gak mau kena pasir, akhirnya aku pasrah hanya duduk-duduk lagi melihat Azka bermain ombak di pantai sambil nyuapin Gifa dan Azka makan siang).
Akhirnya saat Gifa lagi asik main pasir aku berhasil menuju pantai dan menyentuh airnya dengan kakiku, nyeees...dingin banget airnya..sangat kontras dengan cuaca yang saat itu panas menyengat, aduh kalo gak mikir akan repot ganti bajunya rasanya aku udah pengen nyebur aja deh..airnya sejuk banget..pasti asik nih kalo berenang dan main air disini..aku dan Azka akhirnya cuma main kejar-kejaran dengan ombak disini. Azka ternyata udah basah aja semua bajunya..dan leggingku juga udah basah sampe diatas dengkul ha..ha..ha..next time kesini harus prepare untuk berenang deh..rugi kalo nggak basaaaah.....
Waktu akan pulang dan berbilas baru inget kenapa disini ke toilet aja Rp 3.000 dan shower Rp 10.000/ orang, ternyata karena air bersih disini kan muahaaalllll...

Dari pantai Dreamland kami kemudian akan diantarkan oleh Bli Arya ke Novotel di Benoa, tadinya aku pengen mampir jalan-jalan ke Nusa Dua dulu sebentar tapi kayaknya waktunya dah mepet, lagian kita juga belum sempat makan siang deh..he..he..iya karena keasyikan di pantai Dreamland, kita sampe lupa belum lunch. Kirain tadinya disekitar daerah Pecatu ini ada tempat makan yang recommended, tapi kata Bli Arya jangan, mendingan di daerah Benoa aja katanya. Ya udah kita pasrah, kita akhirnya mampir makan siang di Cafe Nyoman di Jl. Pratama Benoa. Turun dari mobil Azka tiba-tiba muntah, padahal dia tadi kan udah makan siang aku suapin di pantai Dreamland, mungkin karena jalan dari Dreamland ke Benoa lumayan berliku-liku kali yah..jadi Azka pusing. Kita tadinya ngarepin kalo ini warung yang menjual masakan khas Bali tapi yang halal, ternyata ini cafe campur-campur, ada western dan Indonesianya dan sebagian tamunya adalah bule, akhirnya karena ini udah late lunch kita milihnya yang cepat dan gampang aja deh, aku pilih tom yam soup dan papo dan bli Arya soto ayam..tapi ternyata..lama juga makanan kami baru nongol..wuihhh sebel deh...
Tom yam soup nya sih seger, ada ikan, cumi dan jamurnya Rp 35.0000, tapi sotonya kata papo standard banget..harganya Rp 27.000, ya udah yang penting makan aja deh dulu, tapi terakhir billnya lumayan mahal bo..Rp 180.000 berikut minum yang cuma teh panas..heu..heu...Bali gitu loh...he..he..

Novotel Benoa

Selesai makan rasanya pengen buru-buru sampe hotel dan merebahkan diri dikasurnya yang empuk. Sampe di Novotel pas jam 3 siang, aku langsung mengurus proses check in (sebenarnya aku booking hotel ini untuk 2 kamar superior tanpa breakfast karena adikku Fifi dan keluarganya awalnya juga akan ikut ke Bali ini, tapi mereka berhalangan). Jadinya kami punya satu kelebihan kamar (waktu di Bandara kemaren sempat aku tawarkan pada beberapa orang termasuk bule-bule, tapi rata-rata mereka sudah melakukan pemesanan kamar sebelum ke Bali seperti kami).

Akhirnya aku mencoba bernegosiasi dengan resepsionis di Novotel dan menjelaskan keaadaannya, kemudian meminta mereka memberikan kebijakan agar satu kamar yang tidak jadi dipakai tersebut dapat dikompensasikan ke sarapan pagi (sarapan pagi di hotel ini dibandrol USD17 per pax nya). Dan alhamdulillah permohonan kami disetujui, bukan saja memperoleh fasilitas breakfast untuk 4 orang, tapi kamar kami yang semula di superior malah di upgrade menjadi kamar tropical terrace...wow...what a great surprise....thanks to Novotel Benoa (lagi-lagi Allah sangat sayang kepada kami...alhamdulillah). Azka dan Gifa malah langsung dapat hadiah boneka anjing laut dan singa yang lucu dari Novotel...wah..wah...
Waktu diantar ke kamar, kami sempat terpaku melihat kamar yang begitu indah dan apik..Azka dan Gifa langsung teriak kegirangan dan lompat-lompat masuk ke dalam bathtubnya yang berada tepat ditengah-tengah, dasar anak-anak...Gifa malah bilang bathtubnya kayak perahu..hi..hii...

Keinginan awal yang tadinya pengen istirahat dan rebahan jadi urung kami lakukan karena udah gak sabar ingin mengeksplore hotel ini, penasaran ama kolam renangnya, pantainya, kids clubnya dan restorannya tentu saja ha..ha...Azka juga buru-buru pengen balik ke lobi hotel lagi untuk main komputer yang disediakan di lobi.



Sore itu setelah main-main sebentar di Dolfi Kids Club yang isinya anak-anak bule semua (Azka dan Gifa jadi gak mau ditinggal disana deh, pengennya aku juga ikutan main sama mereka,yah sama aja boong deh..Kids Club kan gunanya untuk tempat nitipin anak biar orang tuanya bisa bebas he..he..), kami pun berjalan-jalan menuju pantai yang tepat berada di pinggir kolam renang. Sayang ternyata pantainya tidak seindah pantai di dreamland tadi, hi..hi...ngarep banget yah... tapi masih lumayanlah kalo cuma untuk leyeh-leyeh di kursi malasnya trus memandang ke tengah laut...asyik juga....



Kemudian kita berenang deh sore ini di kolam renangnya yang asri dan ada whirpoolnya juga, tapi Azka gak begitu suka ama kolam renangnya karena ukurannya yang langsung dalam, kolam anak-anaknya kecil dan cuma dibawah dengkul dalamnya..yah payah deh kata Azka..tapi Azka sebenarnya udah bisa berenang kok pake arm band nya, awalnya dia cuma agak takut aja. Kita berada di kolam renang sampe hampir sunset (cuma disini kita gak bisa lihat sunset krn hotel ini ada di selatan), terus kita jalan-jalan deh sebentar di pantainya sambil sesekali melihat orang-orang yang sedang bermain watersport seperti parasailing, banana boat, flying fish dan lain-lain...seru banget cuma kita gak berani deh nyobanya..takuuut.
Tiba-tiba kami dihampiri oleh seorang bapak yang kemudian menawarkan kami untuk naik glassbottom boat ke pulau penyu (dari semua watersport aku memang ada rencana pengen coba kalau yang ini, kan gak terlalu extreme kayaknya). Dia buka harga Rp 200.000 ribu untuk kami sekeluarga satu paketnya (wah..lebih murah dari yang aku tau dari internet yang rata-rata Rp 250.000 ternyata, tapi naluri wanita yang selalu mencoba menawar pun tak akan kulewatkan, akhirnya kami deal di harga Rp 165.000 deh..he.he..cukup murah kan...)

Liburan Keluarga di Bali

Hey Bali..here we come....
Akhirnya terealisasi juga liburan keluarga kami di Bali akhir bulan Juli kemaren, semuanya sebenarnya berawal dari promo tiket gratis dari Airasia tahun yang lalu (thanks to Airasia for making us fly with cheap budget). Aku awalnya hanya iseng mencoba mencari tiket murah pada tanggal yang pas dengan 10th anniversary kami yang jatuh pada tanggal 1 Agt 2009, saat Airasia mengadakan promo 1.000.000 tiket gratis sekitar bulan Oktober 2008 (cukup lama ya bo...). Akhirnya aku menemukan tanggal berangkat 30 Juli 2009 dan kembali ke Jakarta tanggal 5 Agustus 2009 dengan tiket gratis Airasia, sehingga kami hanya harus membayar Rp 680.000 saja untuk 4 orang pp (murah banget kan...waktu itu prinsipku kalo memang waktunya memungkinkan kita pergi kalo nggak juga gak apa-apa...toh murah ini).

Nah menjelang keberangkatan, sekitar beberapa bulan yang lalu aku udah mulai cari-cari informasi mengenai liburan murah di Bali, baik mengenai hotel yang murah tapi layak untuk keluarga, rental mobil murah dan tempat jalan-jalan yang seru di Bali melalui internet. Cukup banyak informasi yang udah aku kumpulkan, pokoknya asal kita mau be sourcefull di internet, informasi apapun yang kita perlukan pasti ada (sampe-sampe aku merasa udah berangkat ke Bali aja waktu mulai menyusun itinerary perjalanan ini karena selain mencari informasi mengenai tempatnya aku juga berusaha memahami peta jalan yang ada di Bali, lagi-lagi hanya cuma lewat internet saja).
Setelah mementukan pilihan tempat-tempat mana saja yang akan kami kunjungi, kemudian aku mulai menyusun itinerary setiap harinya selama di Bali nantinya, dan alhamdulillah berkat informasi dari sana-sini yang aku himpun aku berhasil menyusun rencana liburan murah tapi seru dan menyenangkan untuk keluarga kami. Kamar hotel telah aku booking jauh-jauh hari melalui Haryono Travel yang menurutku memberikan best price untuk harga hotel, kemudian waktu Accor Group melakukan super sale untuk hotel-hotelnya pada bulan Maret kemarin aku juga berhasil mendapat kamar di Novotel Benoa untuk harga yang cukup murah pas di hari H anniversary kami (yippie...jadi kayak honeymoon kedua deh tapi bareng ama para precils ha..haa.), jadi now....it’s time to travel and have fun....
Berikut ini adalah realisasi liburan kami kemarin di Bali selama 7 hari (capek tapi puaaas benerrrrr...) dan semoga informasi ini beguna.

Day 1, Kamis 30 Juli 2009

Awalnya tiket yang aku pesan untuk CKG – DPS adalah pukul 17.55 WIB, tapi dua hari menjelang keberangkatan, tiba-tiba aku terima SMS dari Airasia yang mengabarkan bahwa flight kami di mundurkan jadwalnya menjadi pukul 20.30 WIB (wah malam bener ya..pikirku). Aku cuma bisa pasrah, untung Airasia udah kabarin duluan daripada di delay waktu udah di bandara kan males...
Tapi Allah ternyata sayang sekali pada kami, karena pada tanggal 29 Juli 2009 siang tiba-tiba aku menerima telpon dari Airasia yang menawarkan apakah kami bersedia apabila flightnya dimajukan menjadi pukul 12.30 WIB, langsung saja tawaran ini kami ambil mengingat pasti lebih nyaman kalau berangkatnya siang hari (akhirnya kami semua menambah jadwal ijin selama sehari termasuk Azka hi..hi..hii)


Pesawat berangkat agak telat sedikit (biasalah kalau Airasia mah..jarang banget deh on time nya..tapi ini konsekwensi penerbangan murah kan...yaaah terima aja deh, tapi ternyata kita di beri kompensasi lunch dari hokben lho..nyam..nyam..lumayan..).
Sampai di bandara Ngurah Rai, panasnya matahari Bali langsung menyambut...Alhamdulillah cuaca cerah sekali dan penerbangan berjalan lumayan mulus (masih sedikit trauma nih..naik pesawat..setelah dari Medan kemarin..)


Dari bandara aku langsung mencari taksi yang akan mengantarkan kami ke hotel, setelah tanya-tanya akhirnya kami menemukan taxi dengan harga Rp 55.000 dari bandara ke hotel Fourteen Roses di jl. Legian, hotel transit pertama kami (banyak kok yang akan menawarkan taxi begitu kita keluar dari bandara, pilih saja dulu beberapa dan biasanya mereka sudah mempunyai harga resmi untuk masing-masing daerah yang akan dituju). Kami sampai di hotel sekitar jam 4 sore, setelah cek in dan berkemas sebentar di kamar (kamarnya biasa saja, karena ini tipe standar, tapi hotelnya bersih dan kolam renangnya itu..menggoda sekali).


Kami langsung keluar hotel mau menuju pantai Kuta (yiiihaaa...iya nih langsung gak sabar rasanya pengen menginjakkan kaki di pasir pantai Kuta, dan karena hari ini seharusnya sampai di Balinya malam hari jadi sekarang ini adalah acara bebas..he.he..).

Kami sengaja memilih berjalan kali menyusuri sepanjang jalan Legian (padahal ada jalan tembus dari belakang hotel yang lebih dekat ke pantai Kuta) biar kami bisa menikmati suasana sore menyusuri toko-toko dan cafe disana, dan ternyata kami juga melewati Monumen Bom Bali, akhirnya mampir sebentar untuk foto-foto dulu.



Dari sana kami mengambil jalan melalui Jl. Poppies Lane II untuk menuju pantai, disepanjang jalan ini banyak terdapat toko-toko kecil menjual aneka souvenir khas Bali, penyewaan surfing board dan juga penginapan berupa losmen-losmen kecil (kami melewati Hotel Barong, salah satu hotel yang cukup recommended di daerah ini). Lumayan jauh juga ternyata jaraknya antara Jl. Legian dan Jl. Raya Pantai Kuta yang dihubungkan oleh Jl. Poppies Lane II ini (bayanganku mah deket kalo liat di peta ya..he..he..), tapi aku lihat banyak kok bule-bule yang juga berjalan kaki, malah sambil membawa surfing board segala (jalan ini satu arah dari arah pantai Kuta menuju Jl. Legian dan cukup pas-pasan kalo dilewatin mobil). Perjalanan ini oke saja sih sebenarnya kalo Gifa gak pake acara mogok gak mau jalan dan minta gendong...nah kan apa yang aku kuatirkan terjadi..(waktu aku usulkan bawa stroler aja ke Bali, si papo bilang gak usah karena Gifa kadang-kadang masih mau di suruh jalan..tapi sekarang...o..o..gempor deh kita gendong dia..)

Dan akhirnya sampai juga kami di pantai Kuta, wuiiiiih....rame bener tuh pantai sama orang-orang yang lagi berjemur dan menunggu sunset, baik wisatawan bule maupun lokal tumplek blek disana dengan berbagai gaya dan busana...jadi kebayang kayak lagi ngejemur ikan asin deh..hi..hi...
Kami berjalan menembus keramaian tadi mencari tempat yang lebih sepi untuk sekedar duduk-duduk (sewa tikar kecil Rp 10.000 sampai sunset), menikmati sore sambil mendengar debur ombak, melihat orang bermain di pantai, bermain surfing dan tentunya sambil menunggu matahari tenggelam nun jauh digaris laut...hmmmm betapa besar kuasaMu ya Allah, aku tertegun waktu melihat pantai yang indah ini dengan debur ombaknya yang saling berkejaran.....


Saat kami duduk mulailah berdatangan orang-orang yang menawarkan berbagai macam mulai dari barang sampai jasa seperti pijat, kepang rambut, tato dan lain-lain. Ini yang memang membuat kita jadi nggak nyaman duduk-duduk di sini, gangguan dari mereka yang datang silih berganti menawarkan ini itu, tapi aku pikir mereka kan sedang berusaha mencari nafkah jadi kita maklumin aja deh, kalo emang gak berminat tolak saja dengan sopan mereka mau mengerti kok (walaupun kadang ada juga yang gak mau pergi-pergi he..he...)

Azka mulai bermain di pinggir pantai sambil sesekali terlihat berlari-lari dikejar ombak, Papo sibuk mengabadikan suasana melaui handycam dan digicamnya, sementara aku duduk di pantai sambil nyuapin Gifa yang lagi main pasir (tapi dia gak mau kalo pasirnya kena kaki atau tangannya..dia geli..hi..hii).
Menjelang matahari terbenam (sayang kayaknya bakalan tertutup awan ..), tiba-tiba kami kembali didatangi oleh ibu-ibu yang menawarkan jasa kepang rambut, awalnya tadi dia minta Rp 70ribu (aku tolak karena aku pikir baru juga nyampe Bali ), tapi dengan memelas akhirnya dia menurunkan sendiri tarifnya menjadi Rp 20rb saja biar dia ada uang tambahan yang akan dibawa pulang, aku bimbang tapi akhirnya kasian juga, ya udahlah..akhirnya Azka dikepangin rambutnya menjelang sunset di Kuta..(Azka sih girang banget..emang dari tadi dia udah nunggu rupanya..he..he..)


Setelah matahari tenggelam dan hari mulai gelap, kita pun beranjak dari pantai menuju hotel kembali, kali ini kita mengambil arah menyusuri Hotel Hard Rock di Jl. Raya Pantai Kuta menuju Jl. Legian melewati Warung Made dan toko-toko dan cafe-cafe keren lainnya seperti Crocs (toko satu ini bertebaran di semua tempat di Bali), Billabong, Starbuks, dll. Suasana jalan raya begitu padat dengan orang-orang yang baru saja dari pantai, kalo naik mobil mah..macet gak ketulungan..jalan raya Pantai Kuta itu kan kecil dan searah pula. Wahh..emang mending jalan kaki deh...tapi ternyata lumayan jauh juga ya kami jalannya, dan akhirnya kami mampir di toko Surfer Girl di Legian, toko yang udah di idam-idamkan Azka semenjak di Jakarta...

Selesai belanja belanji di sini, kami balik ke hotel, makan malam trus bobo deh...besok masih menanti hari yang panjang untuk dilalui...