Thursday, May 23, 2013





Liburan Tahun Baru 2013 di Singapura dan Malaysia ala Backpacker Plus - Part 2

Day 2 : Novotel Clarke Quay dan Sentosa Island

Pagi tanggal 1 Januari 2013, hari kedua kami di Spore, selesai mandi dan sarapan yang disediakan oleh hostel, kami pun check out untuk segera melanjutkan perjalanan menuju destinasi berikutnya. Kami keluar berjalan kaki beramai ramai menyusuri jalanan yang masih sepi pagi itu, melewati  Kings George Avenue street dan berbelok di  Kitchener street untuk menuju Stasiun MRT Ferrer Park, dari situ kami akan menuju ke stasiun MRT Clarke Quay tempat dimana Hotel Novotel berada, kami akan check in dulu sebelum pergi ke Sentosa. Kalau malam sebelumnya kami menggunakan MRT di jalur hijau, maka pagi ini kami akan menggunakan jalur ungu. Malam kedua ini kami akan menginap di salah satu hotel berbintang, makanya judul melancong kali ini adalah ala backpacker plus, karena setelah ber backpaker ria di malam sebelumnya, kami tetap memilih hotel yang nyaman untuk tidur di malam kedua untuk balancing hehehe.... 

Saat sampai di Novotel baru jam 10 pagi, kami awalnya hanya akan menitipkan bagasi saja di concierge nya karena seharusnya check in baru bisa dilakukan jam 2 siang , tetapi Alhamdulillah ternyata kami langsung mendapat 1 kamar untuk menyimpan semua tas, dari 3 kamar yang sudah kami pesan...wow..senangnya…thanks to Novotel Clarke Quay dengan pelayanannya yang oke banget.

Dari Novotel kami berjalan kaki menyusuri Singapore river kembali menuju ke stasiun Clarke Quay melalui plaza Central untuk melanjutkan perjalanan ke stasiun MRT Harbourfront yang masih berada di jalur ungu, tujuan kali ini tentu saja berpetualang dan mengeksplore Sentosa Island yang sudah sangat ditunggu tunggu oleh anak anak.

Sampai di stasiun Harbourfront kami keluar melewati Vivocity mal menuju ke lantai 3 untuk naik monorail Sentosa Express menuju Sentosa Island dengan tiket seharga SGD3.5. Kami turun di hentian Waterfront untuk menuju ke Universal Studio dan Imbiah. Kami memang tidak bermaksud untuk masuk dan bermain di dalam USS,  waktunya sangat tidak memungkinkan karena masih banyak tempat lain yang akan kami kunjungi di Sentosa ini,  sayangkan kalo masuk tapi mainnya cuma sebentar doang..kan mahaaalll tiketnya..hehehe..

Dari USS kami berjalan menuju Imbiah Look Out untuk bermain Luge and Skyline yang seru itu, kami sudah pernah mencobanya tahun lalu saat kesini dan masih ketagihan. Untuk permainan ini kita harus membeli tiket, kami memilih paket family seharga Sgd 32 untuk 4 Luge dan 4 Skyline. Paket ini jauh lebih murah dibanding kalo kita beli satuan seharga Sgd 12.5 untuk 1 Luge+Skyline. Kalau ada anak yang akan dipangku di 1 Luge bareng orang tua atau kakaknya,  cukup menambah Sgd 3 lagi saja.

Sebelumnya naik Luge kita diwajibkan untuk memakai helm yang sudah disediakan dengan berbagai ukuran sesuai warnanya. Sebelum meluncur kita juga mendapat arahan bagaimana cara bermain Luge tersebut, baru kemudian kita dibolehkan meluncur. Satu..dua..tiga..woohooo... kamipun meluncur dan saling berlomba menuruni bukit…seru dan fun sekali…kapan ya di Puncak atau di Bandung ada permainan seperti ini? pasti akan seru dan rame deh…

Kami meluncur sampai ke tempat Skyline yang jaraknya kalo gak salah 500 meteran kali ya dari tempat awal dengan kontur jalanan yang menuruni bukit, jadi harus sedikit hati-hati saja agar tidak meluncur terlalu kencang. Sampai di tempat Skyline kami masuk ke dalam antrian untuk diangkut keatas dengan skyline, semacam kereta yang biasa digunakan untuk bermain ski, kita akan melintas diatas jalan dan pepohonan untuk kembali ketempat semula. Pemandangan dari skyline ini sungguh keren, kita bisa melihat pantai Siloso dan Palawan dari atas. Awalnya agak takut juga waktu pertama kali naik Skyline ini, tapi seru kok dan aman pastinya.

Dari stasiun Imbiah selanjutnya kami naik Sentosa Express lagi menuju Beachfront dan turun di stasiun dekat pantai. Kami naik mobil keliling untuk menuju pantai Palawan dan kembali lagi ke dekat tempat pertunjukan Song of the Sea.

Puas berkeliling di Sentosa, tujuan kami berikutnya adalah Garden By The Bay di Bayfront dekat Marina Bay Sands. Kami kembali naik Sentosa Express menuju Vivocity dan lanjut naik MRT menuju  Stasiun Bayfront, lumayan ribet niy jalurnya karena kami harus dua kali  pindah jalur yaitu dari jalur ungu ke merah di Stasiun Dhoby Gout dan pindah dari jalur merah ke circle line di Stasiun Marina Bay, tapi tetap seru..

Akhirnya kami sampai juga di Bayfront, stasiun MRT yang mengakses langsung Marina Bay Sands dan Garden By The Bay, stasiunnya cantik banget dihiasi cermin dan wallpaper bergambar bunga bunga yang indah sehingga banyak orang yang terlihat berfoto-foto disana. Saat keluar dari stasiun ternyata kami sudah berada di dekat kolam dragonfly di Garden By The Bay, dibelakangnya berdiri megah Marina Bay Sands. 

Sudah lumayan capek juga kami berjalan, akhirnya kami duduk duduk dulu di pinggir kolam dragonfly di sore yang indah itu. Kaki rasanya sudah tidak sanggup lagi untuk masuk mengitari taman di Garden by the Bay yang katanya indah dan luas itu, maka akhirnya kami memutuskan untuk kembali saja ke hotel dulu untuk beristirahat dan mandi.

Kami melewati jembatan yang menghubungkan MBS dengan Garden by the Bay, melewati hotel MBS dan langsung masuk ke mal MBS yang megah itu, melewati kanal yang ada di dalam mal kemudian keluar dari belakang kearah Singapore river.  Saat itu semuanya sudah berjalan gontai karena kelelahan dan rasanya udah gak sanggup jalan lagi, membayangkan jauhnya harus berjalan lagi ke stasiun MRT  rasanya pengen terbang aja deh. Mau naik taxi juga ribet karean jumlah kami yang cukup banyak, harus ambil beberapa taxi pastinya karena aturan penumpang taxi yang ketat disana. Tiba-tiba terlintas pikiran untuk coba bertanya di booth river cruise yang kami lewati di dekat MBS itu. Aku taunya mereka melayani rute melewati Clarke Quay untuk river cruise selama 1 jam dengan tiket Sgd 10 per orang. Dan betapa takjub dan surprise nya kami karena ternyata mereka mau mengantarkan kami pulang ke Clarke Quay dengan tiket  hanya Sgd 3 saja per orang..yipppiiii…Alhamdulillah..
Selain kami gak perlu capek lagi jalan menuju stasiun MRT, kami juga bisa merasakan nikmatnya naik perahu menyusuri Singapore river di sore hari yang indah itu….syedaaaapnya. Jadi kuncinya jangan malu dan ragu untuk selalu bertanya..hahaha..

Pulang ke hotel, semua langsung masuk ke kamar masing-masing dengan janji akan keluar lagi untuk makan malam di Orchard. Tapi karena semuanya masih capek maka akhirnya kami baru berhasil keluar dari kamar sekitar jam 9 malam untuk makan malam padahal kan toko-toko disana akan tutup pada pukul 10 malam. Kami naik bus No. 54 yang lewat persis disamping hotel menuju Scott Road di dekat Orchard, suasana Orchard tetap masih ramai saat itu walaupun beberapa toko dan malnya sudah siap-siap mau tutup karena saat itu sudah hampir jam 10 malam..hiks..akhirnya kami hanya makan malam seadanya di Lucky Plaza yang juga sudah hampir tutup.

Tadinya mau nongkrong dan jalan-jalan dulu di sekitar Orchard, tapi anak-anak udah mulai tumbang satu per satu karena mengantuk, akhirnya kami pun  memutuskan untuk kembali saja ke hotel naik bus No.190 dari depan halte Plaza Tangs menuju ke Clarke Quay. Pulang ke hotel menyusuri jalan disamping Singapore river yang masih ramai kemudian masuk ke kamar dan tiduuurrr….zzzzz..

Liburan Tahun Baru 2013 di Singapura dan Malaysia ala Backpacker Plus (postingan yang tertunda)

Day 1 : Malam tahun baru yang basah
Sore itu, tepat tanggal 31 Des 2012 pesawat Air Asia QZ 2588 pun akhirnya lepas landas meninggalkan bandara Soeta membawa rombongan kami terbang menuju Singapura. Liburan kali ini pasti berbeda, karena kali ini kami berangkat serombongan besar dengan 2 keluarga lainnya, selain aku, suamiku Arief, Azka dan Ghifa, ikut juga keluarga sepupuku Anang dari Bandung beserta istrinya Lidya dan ketiga anak mereka Tiara, Abi dan Nayla. Planning awalnya kami akan liburan dengan Anang sekeluarga, tapi kemudian teman sekantor suamiku tertarik untuk ikut gabung di rombongan sirkus kami. Jadi peserta pun bertambah 4 orang lagi yaitu Clara teman kantor suamiku, suami dan kedua anak mereka. Jadi total peserta liburan seru ala backpacker plus ini menjadi 13 orang, 6 dewasa, 2 ABG, dan 5 anak piyiiikk…hihihi..kebayangkan ramenya...

Kami sudah menyiapkan itinerary yang lengkap termasuk rencana perjalanan dan tempat menginap jauh jauh hari sebelumnya, kami sudah memesan hotel dan transport beberapa waktu yang lalu melalui online, mengingat ini musim liburan.

Tepat jam 6 sore waktu Singapore, pesawat kami mendarat di Changi di iringi sisa hujan yang masih mengguyur, lumayan deg degan deh aku..hehehe... Tetapi Alhamdulillah akhirnya pesawat touch down dengan mulus di landasan yang basah. Kami masuk melewati Terminal 1 dan setelah selesai pemeriksaan imigrasi, kami semua bergegas menuju terminal 2 naik kereta  . Dari terminal 2 ini kami naik MRT ke stasiun Tanah Merah, kemudian pindah jalur ke green line untuk langsung menuju stasiun Lavender, tempat dimana kami akan menginap malam itu. Sesuai rencana malam ini kami akan merasakan melancong ala backpacker sejati dengan menginap disalah satu hostel backpacker di daerah Lavender, Traveller@SG  di 111H Kings Goerge Avenue, 5 menit jalan kaki dari stasiun MRT Lavender. Kami telah memesan 1 kamar yang terdiri dari 8 bed atas bawah seharga Sgd20 per bed melalui hostelworld.com yang akan kami pakai beramai-ramai sekedar untuk numpang tidur selepas acara malam tahun baru nanti..iihhh serunya..
 
Ya…karena malam ini adalah malam tahun baru, tentu saja sayang kalau kami melewatkan detik detik pergantian tahun disini yang biasanya pasti sangat meriah. Makanya setelah selesai urusan check-in di hotel, kamipun segera melanjutkan perjalanan menuju Merlion , tempat yang biasanya menjadi titik pusat kemeriahan malam tahun baru, walaupun saat itu masih hujan. Dari stasiun Lavender kami naik MRT lagi dan turun di stasiun Raffles Place masih di jalur hijau. Keluar dari stasiun, kami berjalan melewati Battery Road dan terus menuju kearah Singapore river  dan menyebrang melalui jembatan kearah Asian Civilization Museum yang malam itu diramaikan dengan dentuman musik yang memeriahkan suasana disekitarnya. Kami berjalan menuju kearah Merlion masih dalam suasana hujan yang sesekali turun rintik rintik. Terlihat banyak polisi yang berjaga di setiap persimpangan, saat itu beberapa akses jalan yang biasanya dapat digunakan untuk menuju ke Merlion juga ditutup, mungkin untuk mengantisipasi banyaknya pengunjung di malam tahun baru itu.

Benar saja, Merlion malam itu ramai sekali, sepertinya ada jutaan orang yang sudah berkumpul disana, padahal saat itu baru jam 10 malam, dan masih tetap diguyur hujan dari mulai yang rintik rintik sampai yang lumayan deras. Tapi sepertinya orang-orang tetap saja bertahan, ada yang pakai payung, jas hujan, mantel, jaket atau polos saja berhujan-hujanan, semuanya sepertinya enggan beranjak dari sana. Semua orang tentu saja tidak mau melewatkan detik-detik pergantian tahun yang hanya tinggal beberapa saat lagi, termasuk kami juga tentu saja hahaha…

Tak jarang kami mendengar suara orang bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia, karena kami yakin dari sekian banyak orang disana pasti banyak juga orang Indonesia ..hehehe..
Kami membuka nasi lemak bekal makan malam yang sudah kami beli sebelumnya di stasiun Lavender, dan makan ala piknik diantara kerumunan orang  karena kami lihat banyak juga yang melakukannya…hahaha..Indonesia banget yaaa..Dan malam itu sepertinya banyak sekali orang yang bisa dengan bebas merokok di areal Merlion itu, pemandangan yang selama ini tidak pernah aku temui kalau pergi kesana.
Dan akhirnya saat yang ditunggu pun tiba, saat itu mulai meluncur keatas langit ratusan kembang api yang sangat spektakuler dengan bentuk yang beraneka rupa dan diselingi dengan permainan laser dari arah gedung Marina Bay Sands tepat pada pukul 12 malam waktu Singapore. Terdengar suara gemuruh saling bersahutan dan cahaya merah berpendar disana sini diatas langit…bagus sekali..
Selesai pertunjukan kembang api yang ternyata cuma lebih kurang 15 menit saja, semua orang langsung serentak bergegas meninggalkan Merlion dan kamipun pelan pelan berjalan berbaris diantara ribuan orang lainnya. Kami kembali berjalan menuju ke arah stasiun MRT Rafles Place, dan sampai disana ternyata panjang antrian masuk ke stasiun sudah mengular sampai keluar. Akan tetapi arus antriannya sudah diatur sedemikian rupa oleh polisi sehingga tertib dan teratur, suasananya jadi kayak lagi antri American Idol di TV itu deh sangkin ramenya..hahaha..

Malam itu MRT memperpanjang jam operasinya sampai jam 2 dini hari, sehingga orang orang tidak perlu takut tidak ada transportasi yang akan membawa mereka kembali ke tempat mereka tinggal. Di stasiun juga cukup banyak petugas yang membantu kita mendapatkan tiket karena mereka sadar pasti banyak pengunjung yang tidak memiliki EZ Link. Sungguh keren dan terencana pemerintah Singapore menyiapkan fasilitas bagi orang-orang yang akan menghabiskan malam tahun baru disana, semuanya diatur dan diantisipasi dengan sangat baik, sehingga walaupun pengunjung sangat ramai tetapi tetap tertib dan teratur..saluuutt deh…

Setelah berjuang selama beberapa menit diantrian, kamipun akhirnya berhasil naik MRT untuk kembali ke hostel di Lavender. Sampai di hostel kami langsung menuju ke kamar kami yang terletak di lantai 3 sebuah ruko, jangan bayangkan fasilitas mewah seperti di hotel ya, kamar kami berukuran kira kira 4x4 meter dengan 4 buah tempat tidur bertingkat dengan kasur yang cukup empuk, bantal dan selimut yang bersih dan tertata rapi. Terdapat beberapa ruangan lain disekitar kamar kami yang bisa diakses dengan kunci elektronik yang sudah diberikan, diantaranya ada dapur yang menyediakan air minum, teh dan kopi, pagi hari mereka juga menyediakan sarapan berupa roti dan sereal disitu, ada juga ruang duduk dan tempat jemur. Terdapat loker dengan kunci dan tempat sepatu, kamar mandinya juga cukup bersih yang terletak diluar kamar yang akan dipakai bersama sama secara bergantian. Awalnya anak anak sempat protes karena kami menginap di hostel ini, tapi setelah melihat kamar yang terdiri dari tempat tidur bunkbed atas bawah, mereka langsung kegirangan, apalagi bisa tidur beramai ramai dengan teman temannya..seru katanya..jadi kali ini  kami  benar-benar merasakan pengalaman melancong ala backpacker…hahaha…seruuu...

Waktu sudah menunjukkan lewat pukul 2 malam, saat semua akhirnya  terlelap di posisi masing-masing karena sudah gak kuat menahan kantuk disamping badan yang sudah penat dan capek setelah semua yang dilalui seharian itu...zzzzzz