Liburan Tahun Baru 2013 di Singapura dan Malaysia ala Backpacker Plus (postingan yang tertunda)
Day 1 : Malam tahun baru yang basah
Sore itu, tepat tanggal 31 Des 2012 pesawat Air Asia QZ 2588 pun
akhirnya lepas landas meninggalkan bandara Soeta membawa rombongan kami terbang
menuju Singapura. Liburan kali ini pasti berbeda, karena kali ini kami
berangkat serombongan besar dengan 2 keluarga lainnya, selain aku, suamiku Arief,
Azka dan Ghifa, ikut juga keluarga sepupuku Anang dari Bandung beserta istrinya
Lidya dan ketiga anak mereka Tiara, Abi dan Nayla. Planning awalnya kami akan
liburan dengan Anang
sekeluarga, tapi kemudian teman sekantor suamiku tertarik untuk ikut gabung di
rombongan sirkus kami. Jadi peserta pun bertambah 4 orang lagi yaitu Clara
teman kantor suamiku, suami dan kedua anak mereka. Jadi total peserta liburan
seru ala backpacker plus ini menjadi 13 orang, 6 dewasa, 2 ABG, dan 5 anak
piyiiikk…hihihi..kebayangkan ramenya...
Kami sudah menyiapkan itinerary yang lengkap termasuk rencana perjalanan
dan tempat menginap jauh jauh hari sebelumnya, kami sudah memesan hotel dan transport beberapa
waktu yang lalu melalui online, mengingat ini musim liburan.
Tepat jam 6 sore waktu Singapore, pesawat kami mendarat di Changi di iringi sisa hujan yang masih mengguyur, lumayan deg degan deh aku..hehehe... Tetapi Alhamdulillah akhirnya pesawat touch down dengan mulus di
landasan yang basah. Kami masuk melewati Terminal 1 dan setelah selesai pemeriksaan imigrasi,
kami semua bergegas menuju terminal 2 naik kereta . Dari terminal 2 ini kami naik MRT ke stasiun Tanah Merah, kemudian pindah jalur ke green line untuk langsung menuju stasiun Lavender, tempat dimana kami akan menginap malam itu. Sesuai rencana malam ini kami akan
merasakan melancong ala backpacker sejati dengan menginap disalah satu hostel
backpacker di daerah Lavender, Traveller@SG
di 111H Kings Goerge Avenue, 5 menit jalan kaki dari stasiun MRT
Lavender. Kami telah memesan 1 kamar yang terdiri dari 8 bed atas bawah seharga
Sgd20 per bed melalui hostelworld.com yang akan kami pakai beramai-ramai
sekedar untuk numpang tidur selepas acara malam tahun baru nanti..iihhh serunya..
Ya…karena malam ini adalah malam tahun baru, tentu saja sayang kalau
kami melewatkan detik detik pergantian tahun disini yang biasanya pasti sangat
meriah. Makanya setelah selesai urusan check-in di hotel, kamipun segera
melanjutkan perjalanan menuju Merlion , tempat yang biasanya menjadi titik
pusat kemeriahan malam tahun baru, walaupun saat itu masih hujan. Dari
stasiun Lavender kami naik MRT lagi dan turun di stasiun Raffles Place masih di
jalur hijau. Keluar dari stasiun, kami berjalan melewati Battery Road dan terus
menuju kearah Singapore river dan
menyebrang melalui jembatan kearah Asian Civilization Museum yang malam itu diramaikan dengan dentuman musik yang memeriahkan suasana disekitarnya. Kami berjalan menuju kearah Merlion masih dalam suasana hujan yang sesekali
turun rintik rintik. Terlihat banyak polisi yang berjaga di setiap persimpangan, saat itu beberapa akses jalan yang biasanya dapat digunakan untuk menuju ke Merlion
juga ditutup, mungkin untuk mengantisipasi banyaknya pengunjung di malam tahun baru itu.
Benar saja, Merlion malam itu ramai sekali, sepertinya ada jutaan orang yang sudah
berkumpul disana, padahal saat itu baru jam 10 malam, dan masih tetap diguyur hujan dari mulai yang rintik rintik sampai yang lumayan deras.
Tapi sepertinya orang-orang tetap saja bertahan, ada yang pakai payung, jas
hujan, mantel, jaket atau polos saja berhujan-hujanan, semuanya sepertinya enggan beranjak
dari sana. Semua orang tentu saja tidak mau melewatkan detik-detik pergantian tahun
yang hanya tinggal beberapa saat lagi, termasuk kami juga tentu saja hahaha…
Tak jarang kami mendengar suara orang bercakap-cakap dalam bahasa
Indonesia, karena kami yakin dari sekian banyak orang disana pasti banyak juga orang Indonesia ..hehehe..
Kami membuka nasi lemak bekal makan malam yang sudah kami beli
sebelumnya di stasiun Lavender, dan makan ala piknik diantara kerumunan orang karena kami lihat banyak juga yang melakukannya…hahaha..Indonesia banget yaaa..Dan malam itu sepertinya banyak sekali orang yang bisa dengan bebas
merokok di areal Merlion itu, pemandangan yang selama ini tidak pernah aku
temui kalau pergi kesana.
Dan akhirnya saat yang ditunggu pun tiba, saat
itu mulai meluncur keatas langit ratusan kembang api yang sangat spektakuler dengan
bentuk yang beraneka rupa dan diselingi dengan permainan laser dari arah gedung
Marina Bay Sands tepat pada pukul 12 malam waktu Singapore. Terdengar suara
gemuruh saling bersahutan dan cahaya merah berpendar disana sini diatas langit…bagus
sekali..
Selesai pertunjukan kembang api yang ternyata cuma lebih kurang 15 menit
saja, semua orang langsung serentak bergegas meninggalkan Merlion dan kamipun pelan pelan berjalan berbaris diantara ribuan orang lainnya. Kami kembali berjalan menuju ke arah stasiun MRT Rafles
Place, dan sampai disana ternyata panjang antrian masuk ke stasiun sudah mengular sampai keluar. Akan tetapi arus
antriannya sudah diatur sedemikian rupa oleh polisi sehingga tertib dan
teratur, suasananya jadi kayak lagi antri American Idol di TV
itu deh sangkin ramenya..hahaha..
Malam itu MRT memperpanjang jam operasinya sampai jam 2 dini hari,
sehingga orang orang tidak perlu takut tidak ada transportasi yang akan membawa
mereka kembali ke tempat mereka tinggal. Di stasiun juga cukup banyak petugas
yang membantu kita mendapatkan tiket karena mereka sadar pasti
banyak pengunjung yang tidak memiliki EZ Link. Sungguh keren dan terencana
pemerintah Singapore menyiapkan fasilitas bagi orang-orang yang akan menghabiskan
malam tahun baru disana, semuanya diatur dan diantisipasi dengan sangat
baik, sehingga walaupun pengunjung sangat ramai tetapi tetap tertib
dan teratur..saluuutt deh…
Setelah berjuang selama beberapa menit diantrian, kamipun akhirnya
berhasil naik MRT untuk kembali ke hostel di Lavender. Sampai di hostel kami langsung
menuju ke kamar kami yang terletak di lantai 3 sebuah ruko, jangan bayangkan
fasilitas mewah seperti di hotel ya, kamar kami berukuran kira kira 4x4 meter
dengan 4 buah tempat tidur bertingkat dengan kasur yang cukup empuk,
bantal dan selimut yang bersih dan tertata rapi. Terdapat beberapa ruangan lain disekitar kamar kami yang bisa diakses dengan kunci elektronik yang sudah diberikan, diantaranya
ada dapur yang menyediakan air minum, teh dan kopi, pagi hari mereka juga
menyediakan sarapan berupa roti dan sereal disitu, ada juga ruang duduk dan
tempat jemur. Terdapat loker dengan kunci dan tempat sepatu, kamar mandinya
juga cukup bersih yang terletak diluar kamar yang akan dipakai bersama sama
secara bergantian. Awalnya anak anak sempat protes karena kami menginap di hostel ini, tapi
setelah melihat kamar yang terdiri dari tempat tidur bunkbed atas bawah,
mereka langsung kegirangan, apalagi bisa tidur beramai ramai dengan teman
temannya..seru katanya..jadi kali ini kami benar-benar merasakan pengalaman melancong ala backpacker…hahaha…seruuu...
Waktu sudah menunjukkan lewat pukul 2 malam, saat semua
akhirnya terlelap di posisi
masing-masing karena sudah gak kuat menahan kantuk disamping badan yang sudah
penat dan capek setelah semua yang dilalui seharian itu...zzzzzz
mbak, menginap di hostel traveller@sg ini boleh ya bawa anak-anak? trus dengan kamar kapasitas 8 orang yang diisi 13 orang kena tambahan biaya ngga?
ReplyDelete